Sunday, April 17th, 2016


Om Swastyastu

“Pikiran layaknya sebuah pena yang akan menggores jejak baru atau sekedar menebalkan jejak lama dalam pandangan seseorang.”

Om Santih Santih Santih Om
I Wayan Sudarma

#MangkuDanuQoutes

image

Oleh: I Wayan Sudarma

Om Swastyastu
Ketika orang yang tidak mengerti prinsip kerja Dharma, ia akan melakukan hal yang tidak seharusnya, mereka akan melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun melihatnya. Tetapi karma kita selalu melihat. Kita tidak benar-benar bisa kabur dari apapun.

Perbuatan baik menimbulkan hasil baik, perbuatan buruk menimbulkan hasil yang buruk. Jangan mengharapkan para dewa melakukan sesuatu untuk kita atau para malaikat dan dewa penjaga melindungi kita atau hari yang menguntungkan menolong kita. Karena semua hal ini tidak benar. Jangan percaya padanya. Jika kita percaya, kita akan menderita. Kita akan selalu menunggu hari yang tepat, bulan yang tepat, tahun yang tepat, para malaikat atau dewa penolong. Kita akan menderita walau hanya dengan cara itu.

image

Lihatlah dalam perbuatan dan ucapan kita, dalam Karma kita sendiri. Melakukan perbuatan baik, kita akan mewarisi kebaikan, melakukan perbuatan buruk, kita akan mewarisi keburukan.

Melalui latihan benar, kita membiarkan karma lampau keluar dengan sendirinya. Mengetahui bagaimana semua ini muncul dan pergi, kita hanya bisa mewaspadai dan membiarkan (karma) berlari di jalurnya. Seperti mempunyai dua pohon dan tidak mengurusi pohon yang lain, tidak akan ada pertanyaan mana yang akan tumbuh dan mana yang akan mati.

Sebagai contoh dari kita telah datang dari tempat yang bermil-mil jauhnya, untuk mencari, mendengarkan melaksanakan Dharma ke suatu pura. Berpikir bahwa kita telah datang dari tempat yang sangat jauh dan melewati banyak rintangan untuk ke pura tersebut. Lalu berpikir bahwa ada orang-orang yang tinggal hanya di luar tembok pura tersebut tetapi belum pernah memasuki pagar pura tersebut. Jika kita renungkan hal ini, tentunya akan membuat kita semakin menghargai karma baik bukan?

Ketika kita melakukan perbuatan buruk, tidak ada tempat bagi kita untuk bersembuyi. Bahkan jika orang lain tidak melihat, kita dapat melihat diri kita sendiri. Bahkan jika kita masuk kedalam lubang yang dalam, kita tetap akan menemui diri kita sendiri disana. Tidak mungkin kita melakukan perbuatan perbuatan buruk dan kabur darinya. Dengan cara yang sama, mengapa kita tidak melihat kesucian sendiri? Kita akan melihat semuanya. Kedamaian, pergolakan, kebebasan, keterikatan, kita akan melihat ini semua untuk kita sendiri. Karena tiada hal yang lebih Valid, yang lebih Sahih selain Hukum Kausal bernama Hukum Karmaphala ini.

Semoga renungan singkat ini, memberikan kita arah dan petunjuk yang semakin jelas-ke arah mana bidak kehidupan ini mesti kita arahkan. Semua tergantung pada diri kita sendiri, karena saat ini Kunci itu sudah berada di Tangan kita masing-masing. Manggalamastu.

Om Santih Santih Santih Om

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 16/04/2016:

“Menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain adalah tidak benar. Menganggap bahwa diri kita sejajar dengan lainnya adalah tidak benar. Menganggap bahwa diri kita lebih rendah dari orang lain adalah tidak benar. Bila kita menganggap kita lebih baik daripada yang lainnya, kesombongan akan muncul. Bila kita berpikir bahwa diri kita sederajat dengan lainnya, kita gagal untuk menunjukkan hormat dan rendah hati pada waktu yang tepat. Bila kita berpikir lebih rendah dari orang lain, kita menjadi tertekan memikirkan kita lebih rendah, terlahir di bawah naungan bintang yang buruk dan sebagainya. Lepaskanlah semuanya!”.

Om Santih Santih Santih Om
❤Jro Mangku Danu (I W. Sudarma)

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 15/04/2016:

“Seperti seorang Bayi yang selalu nyaman tatkala berada dalam dekapan kasih ibunya. Demikian pula saat kita menyiapkan diri agar bisa digenggam oleh Hyang Widhi-saat itu pula semua duhkha nestapa akan sirna”.

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu (I W. Sudarma)

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 14/04/2016:

Kebajikan dan Moral adalah inti dari rasa malu. Apa yang kita ragukan, seharusnya kita tidak lakukan atau katakan. Itulah kebajikan~Kemurnian melewati semua keraguan.
Kebajikan dan moral adalah ayah dan ibu dari Dharma yang berkembang dalam diri kita. Keduanya menyediakan dan memberikan kebutuhan dan bimbingan yang tepat kepada kita”.

Om Santih Santih Santih Om
❤ Jro Mangku Danu (I W. Sudarma)

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 13/04/2016:

“Kalau kita menyadari kehidupan saat ini, setiap hari kita menjalani hidup dengan  dorongan keserakahan. Setiap saat, sesuatu yang berada di luar kita selalu menggoda. Iklan-iklan di televisi menawarkan berbagai macam barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kita butuhkan. Kita selalu ingin memuaskan diri dan memanjakan diri di dalam kemelekatan. Sadar atau tidak sadar, sifat serakah dalam diri semakin melekat dan sulit dihilangkan. Keserakahan kita-lah yang telah mengancam bumi dengan kerusakan lingkungan. Keserakahan yang membuat seseorang melakukan korupsi dan tindakan kejahatan lainnya. Kita harus menyadari bahwa keserakahan adalah salah satu penyebab dari berbagai permasalahan di dunia”.

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu (I W. Sudarma)

Om Swastyastu

Tatkala pikiranku sedang kalut, seperti sepanci sayur yang tumpah ruah ke lantai ~berantakan seisi pikiran & jiwaku tak menentu.
Dan aku tak berdaya mengumpulkannya sendiri «~» Lewat hadirmu Hyang Widhi sertakan karunia untukku hingga aku tetap masih dapat menyusuri sepanjang jalan kehidupan ini…..

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu

Seorang wanita sebut saja Luh Lueng 45 tahun kena serangan jantung dilarikan ke rumah sakit.
Dalam  keadaan kritis diatas meja operasi dia melihat malaikat mendekat. “Malaikat, apakah hidup saya hanya sampai disini?”
Malaikat menjawab : “Tidak, anda masih punya waktu untuk hidup 43 tahun 2 bulan 8 hari lagi “.

Setelah kondisi membaik, wanita ini memutuskan untuk tetap di rumah sakit untuk operasi wajah, suntik bibir, implant buah dada dan pinggul, mengecat rambut. Pokoknya paket lengkap karena dia merasa masih punya waktu hidup cukup lama.

Setelah operasi selesai dan kondisi membaik dia memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit. Namun pada saat menyeberang jalan dia tersambar ambulans yang sedang melaju kencang. Diapun tewas ditempat.

Dihadapan malaikat dia bertanya : “Bukankah malaikat sdh menjanjikan kepada saya utk hidup 43 tahun lagi? Mengapa malaikat tidak  menyelamatkan saya saat ditabrak ambulans?”
Malaikat menjawab : “Saya pangling lihat kamu.” 

Roh Luh Lueng…..gelalang geliling…wakakkkkkakkkkk

♡ I W. Sudarma

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 11/10/2016:

“Kebenaran, Perbuatan Kebajikan dan kasih sayang dapat menyelamatkan dunia”.

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu

Om Swastyastu
Mutiara Dharma 12/04/2016:

“Jika kita mendapatkan suatu ilmu yang membuat orang lain merasa damai, senang, dan tentram; janganlah kita malah merasa pintar. Jika Tuhan mengambil kembali ilmu yang membuat kita terkenal itu kita akan menjadi seperti orang lain pada umumnya”.

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu

Next Page »