Om Swastyastu

1. Ibu Jari/Jempol – Yudhistira

Sebagai kakak tertua yang mengayomi dan contoh sopan santun dalam kehidupan. Yudhistira adalah salah satu karakter yang nerimo, dalam arti Yudhistira adalah orang yang selalu menyatakan “silahkan “monggo”. Masyarakat Hindu (Jawa, Bali) juga selalu menggunakan jempol untuk menunjukkan arah atau menyatakan persetujuan.

2. Jari Telunjuk – Bima

Bima dikenal sebagai orang yang lurus dan terus terang, walaupun keras dan apa adanya. Bahkan, dia hanya menggunakan bahasa halus hanya kepada orang tua dan gurunya, Dewa Ruci. Bima dikenal sebagai orang yang keras dan berusaha mengingatkan dengan galak. Masyarakat kita, jika memarahi orang atau mengingatkan orang, akan menggunakan jari telunjuk yang teracung. Hal tersebut merupakan simbolisme Bima yang sedang mengingatkan kesalahan kepada orang lain.

3. Jari Tengah – Arjuna

Lelananging jagad (prianya dunia) yang dikenal sebagai impian setiap wanita. Dalam pewayangan India, Arjuna tidak digambarkan sebagai orang yang tampan sekali. Arjuna dikenal sebagai impian setiap wanita karena mampu menyenangkan hati para wanita. Lewat keberanian, ketenangan, dan kecerdikannya, tepat sekali jika jari tengah yang disimbolkan sebagai Arjuna sebagai penyeimbang Pandawa.

4. Jari Manis – Nakula

Sebagai kakak kembar dari Sahadewa, Nakula sebenarnya lebih tampan daripada Arjuna. Nakula juga merupakan simbol dari ketampanan, keindahan, dan keharmonisan. Oleh karena itu, cincin sebagai asesoris, dan sebagai lambang ikatan pernikahan diletakkan di jari manis, sesuai dengan sifat Nakula yang tampan, indah, dan harmonis. Hal ini juga dijelaskan dalam Ramayana  saat Sang Rama ketika menyunting Dewi Sita…dengan menyematkan Cincin di jari manisnya sebagai lambang Kesetiaan.

5. Jari Kelingking – Sahadewa

Adik terkecil dan adik kembar dari Nakula, digambarkan sebagai wayang yang paling membawa kestabilan dan kebersihan. Bahkan di salah satu kisah, Sahadewa adalah satu-satunya wayang yang mampu meruwat (membersihkan) Bhatari Durga untuk kembali kepada bentuk awal beliau (Dewi Uma). Jika dikembalikan ke fungsinya, hanya jari kelingking yang mampu membersihkan kotoran yang tersembunyi, seperti hidung dan telinga.

Om Santih Santih Santih Om
♡ I W Sudarma

* Sumber: buku insklopedi wayang purwo