Puja Tri Sandhya (Manfaatnya Bagi yang Melakukan)
Oleh : Ida Bagus Pudja
Ada dua alasan untuk kembali mengedepankan masalah Tri Sandya. Pertama, masih banyak umat Hindu yang belum memahami arti dan manfaat ber-Tri Sandya. Kedua, ketetapan Maha Sabha VI tahun 1991 menugaskan kepada pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat untuk menyebarluaskan teks Tri Sandya yang telah disempurnakan itu.
Tri Sandya berasal dari kata Tri dan Sandya, Tri berarti tiga. Sandya berasal dari urat kata sam dan dhi. Sam berarti berkumpul, baik, sempurna, dan dhi berarti pikiran. Jadi Sandya berarti memusatkan pikiran kepada Tuhan. Sandya dapat pula diartikan berkonsentrasi secara sungguh-sungguh dan sempurna kepada Tuhan.
Untuk memusatkan pikiran kepada Tuhan tugas kita adalah mengendalikan kewajiban. Dan, agar proses pengendalian ini berhasil, kita harus mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh Tri Guna (sattwa, rajas, tamas). Kita harus sekuat mungkin bertahan dari tarikan dan desakan alami Tri Guna dengan jalan berserah kepada-Nya. Inilah kewajiban kita yang pertama dalam perjuangan mendekatkan diri dengan Tuhan.
Harus diyakini bahwa Tuhan adalah Mahasempuma. Maka untuk mencapaiNya kita harus mendasari diri dengan kepercayaan yang sempurna pula. Bila tidak, maka kekuatan yang mengikat kita dengan Tuhan tidak dapat berkembang. Kita harus memiliki bhakti (cinta kasih) kepada Tuhan secara sungguh-sungguh agar kita dianugrahi asih-Nya. Keragu-raguan, hanyalah akan merusak azas hubungan asih dan bhakti serta menjauhkan kita dari Tuhan.
Mendekat atau duduk dekat dengan Tuhan disebut upasana atau upasthana. Tetapi jangan keliru, sebab duduk dekat atau berdekatan saja tidak cukup. Katak duduk dekat dengan bunga teratai tetapi tak bisa menikmati manisnya madu bunga teratai. Hanya merasa dekat saja tak ada gunanya, apabila tidak ada bhakti menyertainya. Sama halnya saat bersembahyang, boleh saja kita duduk dekat sekali dengan Padmasana. Akan tetapi apabila tak ada rasa bhakti yang mendalam, kedekatan fisik itu tidak berarti apa-apa bagi kemajuan hidup rohani kita. Jadi bersamaan dengan dekatnya phisik harus disertai dengan dekatnya bathin kita kepada Tuhan,
Untuk lebih mengerti makna dekat dan bhakti pada Tuhan menarik untuk disimak contoh pembanding dalam kehidupan sehari-hari berikut.
Kalau kita bergerak ke arah matahari, maka bayangan akan berada di belakang dan mengikuti kita. Tetapi kalau kita bergerak sebaliknya maka bayangan akan jatuh di depan kita. Begitulah halnya apabila kita menghadap Tuhan, segala kegelapan alam akan ada di belakang mengikuti kita. Tetapi kalau kita membelakangi Tuhan maka kegelapan, kebodohan, yang menuntun jalan hidup kita.
Hal penting yang dapat kita simpulkan dari dari contoh-contoh di atas adalah bahwa dalam setiap keadaan suatu sifat bisa bergeser dan digantikan oleh sifat yang lain. Begitulah kalau kita dekat dan bhakti kepada Tuhan, sifat buruk yang ada pada diri kita akan hapus dan berganti dengan sifat-sifat ketuhanan.
Dalam Bhagavadgita (BG), II.45 Krishna mengajarkan kepada Arjuna agar membebaskan diri dari Tri Guna, juga dari dualisme dengan memusatkan pikiran kepada kesucian dan melepaskan diri dari ikatan duniawi sehingga bisa bersatu dengan Atman.
Disitu dengan tegas tersirat bahwa kita harus membebaskan diri dari pengarnh sattwa, rajas, tamas dan pengaruh sifat ganda yaitu susah dan senang, puji dan maki dengan cara memusatkan pikiran kepada kesucian (Tuhan).
Saat-saat Untuk Mendekat dan Berbhakti
Sudah merupakan hukum alam bahwa, pagi hari adalah periode sifat sattwik, tengah hari adalah sifat rajasik, dan sore hari atau senja merupakan periode tamasik.
Waktu fajar menyingsing (abang wetan) pikiran dibangunkan dari kegelapan tidur, pikiran dibebaskan dari keresahan dan kemurungan sehingga pikiran menjadi tenang dan jernih. ltulah sebabnya kita diperintahkan agar melakukan Pratah Sandya atau doa Sandya yang dilakukan pada dini hari. Sementara hari bertambah siang kita dirasuki oleh raja guna yakni sifat aktif, ambisi, lincah penuh usaha, dan kita memasuki lapangan kegiatan atau kerja keras. Sebelum makan siang kita diberi petunjuk agar bersembahyang lagi kepada Tuhan dan mempersembahkan pekerjaan beserta hasilnya yang kita peroleh dari pekerjaan itu. Setelah itu baru boleh makan dengan bersyukur atas karunia-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan madhyannikam atau pemujaan pada tengah hari. Dengan melakukan madyannikam ini raja guna dapat dikendalikan.
Sifat ketiga yang menguasai manusia adalah tamas. Ketika matahari terbenam kita bergegas pulang makan, kemudian mengantuk dan tidur. Makan dan tidur adalah kebiasaan para pemalas dan penganggur. Ketika tamas yaitu, sifat terburuk di antara ketiga sifat itu hendak menguasai kita, maka cara terbaik untuk menghindari lilitannya adalah dengan cara bersembahyang, berkumpul dengan sesama bhakta dengan mengagungkan Tuhan, dan membaca buku yang mengagungkan kebesaran-Nya. Ini merupakan sembahyang pada petang hari yang disebut Sandya Vandanam yang juga sudah ditentukan.
Karena itu pikiran dan perasaan yang bangkit dari kekosongan pada waktu tidur harus dilatih dan dibina dengan semestinya. Kita harus berusaha belajar merasakan bahwa kebahagiaan setelah bersembahyang dan rasa suka cita yang diperoleh ketika kita mengalahkan pandangan dan pikiran dari dunia luar. Hal ini jauh lebih agung dan lebih lestari jika dibandingkan dengan kenikmatan yang diperoleh dengan jalan tidur seperti yang biasa dilakukan.
Para Rsi mengatakan bahwa orang yang sepanjang hidupnya menjalankan Sandya tiga kali sehari dengan tekun ia akan menjadi manusia utama. la selalu berjaya. Ia akan mencapai kebebasan semasih hidup. Ia akan mencapai Jivan Mukti.
“Dia yang mengabdi kepada-Ku sujud dengan kebaktian yoga, ia naik ke atas melampaui guna, ia wajar bersatu dengan Brah·man“. Begitu sabda Krishna kepada Arjuna dalam BG. XlV. 26.
July 23, 2012 at 21:26
semoga saya selalu dibimbing olehNya
LikeLike
August 20, 2012 at 21:06
Om SWastyastu
Om Awighnmastu bapak ketut
LikeLike
April 27, 2013 at 19:07
Semoga pikiran yang baik selalu ada disetiap langkah kita.
LikeLike
May 6, 2013 at 13:17
Mantram Gayatri Dewi
Pernahkah Anda mengucapkan mantra Gayatri? Umat Hindu di Nusantara pasti sebagian besar menjawab ya, karena Gayatri adalah nama mantra tri sandhya bait pertama. Namun, apakah semuanya tahu asal-usul mantra yang satu ini sehingga Ia menjadi mantra Ibu dari seluruh mantra Veda? Sehingga Ia menjadi mantra yang sangat sacral? Sehingga Ia menjadi mantra yang sangat ampuh untuk pengobatan, pene-nangan, dan meditasi?
Gayatri sebenarnya adalah nama metrum mantra dalam Veda yang terdiri atas 24 suku kata. Bhagavad Gita menyatakan bahwa Tuhan mewujudkan dirinya dalam metrum Gayatri sebagai Ibu dari Veda. Mantram Gayatri yang sering kita dengar ditemukan dalam Rigveda mandala III, Sukta 62, mantra 10 yang ditujukan kepada aspek sinar matahari yang bergelar Savita. Savita adalah aspek dari sinar, yang memusnahkan segala kebodohan, kegelapan, dan ketidaktahuan. Oleh sebab itu, Savita dipuja dengan Gayatri mantram. Orang suci biasanya akan bangun pada dini hari, mandi, lalu berdiri menghadap ke timur dan mengucapkan Gayatri.
Mantram Gayatri yang kita kenal dalam Tri Sandhya terdiri atas tiga bagian. Pertama adalah Vijaksara “OM”, kedua adalah Vyahrti BHUR BHUVAH SVAH” dan yang ketiga adalah Gayatri TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIMAHI, DHIYO YO NAH PRACODAYAT”. Bagian ketiga adalah Gayatri yang sebenarnya yaitu 24 suku kata. Pemujaan Gayatri dengan Vijaksara dan Vyahrti ditujukan kepada Tuhan penguasa seluruh alam (Triloka) guna pencerahan pikiran menuju spiritualitas.
Lalu, siapa yang menemukan mantram ini, dan kekuatan apa yang tersembunyi di balik pengucapan mantram tertinggi dalam Veda ini?
Brahmarsi Visvamitra adalah penerima mantra ini. Dengan kekuatan Gayatri, Ia dapat menciptakan alam semesta yang serupa dengan alam semesta kita, namun pada saat Beliau menciptakan konstalasi bintang, para Dewata menghentikannya. Oleh karena Beliau adalah penerima wahyu mantra ini, sebelum mengucapkan (berjapa) Gayatri kita harus memberi hormat kepada Brahmarsi Visvamitra.
Kekuatan Gayatri tidak terbatas. Kekuatannya akan berlipat ganda apabila diucapkan berulang-ulang dengan khusuk. Ia akan menghancurkan karma masa lalu, membakar dosa-dosa, meningkatkan intelektualitas, dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Lalu, di mana sumber kekuatan mantram ini?
Gayatri berada di mana pun mantra itu diucapkan. Gayatri akan melindungi pemuja-Nya. Ia adalah ibu dari Veda (Veda mataram) yang memiliki tiga aspek, yaitu Gayatri penguasa indera, Savitri penguasa energi kehidupan, dan Sarasvati penguasa kata-kata.
Manfaat pengucapan Gayatri:
Sebenarnya, manfaat pengucapan Gayatri tidak terbatas pada kehidupan fisik di dunia ini, tetapi akan berpengaruh pada kelahiran-kelahiran terdahulu dan kelahiran yang akan datang. Berikut beberapa manfaat pengucapan Gayatri:
Gayatri membebaskan pemujanya dari berbagai penyakit.
Gayatri mengikis segala kesengsaraan. Di sini jangan diartikan secara gamblang bahwa kesengsaraan akan segera sirna ketika pengucapkan Gayatri. Kesengsaraan ini dapat berupa karma masa lalu (sancita karma), maupun perbaikan kualitas kehidupan di kelahiran mendatang (kriyamana karma). Gayatri dapat membakar dosa-dosa dan karma masa lalu dengan api spiritual. Ia juga dapat memutus lingkaran reinkarnasi yang tiada akhirnya.
Gayatri adalah pengabul segala keinginan.
Jika mantram Gayatri diucapkan dengan ketulusan dan kesucian hati, mantram ini dapat membuka cakra-cakra dalam tubuh serta membuat si pengucapnya mendapatkan kekuatan rohani. Untuk melaksanakan ini, seorang guru suci yang ahli dalam yoga diperlukan.
Gayatri memancarkan vibrasi (getaran) spiritual yang dapat memurnikan atmosfer dan menormalkan gelombang pikiran. Mantra ini sangat cocok untuk meditasi dan japa.
Bagaimana Ia seharusnya diucapkan?
Gayatri adalah mantram keramat yang berkekuatan mahadahsyat. Kesalahan pengucapan mantram ini akan membawa efek terbalik dari manfaat-manfaat tadi. Banyak orang yang dengan sengaja mempermainkan mantram ini sebagai sebuah lelucon dan itu sangat bodoh. Gayatri akan memutar balik kekuatan-Nya dan mengenai orang itu. Disarankan agar Gayatri diucapkan tidak secara sembarangan, tidak diucapkan di tempat sembarangan, dan pada waktu-waktu yang tidak baik.
Ada beberapa ketentuan pengucapannya, yaitu:
Ucapkan dengan pelan, dengan tegas dan jelas. Setiap kata harus jelas dan tepat.
Jangan mengucapkan dengan tergesa-gesa atau berteriak.
Ucapkan dengan hati yang damai, tulus, penuh hormat, dan penuh kasih karena Gayatri ditujukan kepada Tuhan yang penuh kasih.
Gayatri dapat diucapkan di sepanjang perjalanan sebagai mantra pelindung.
LikeLike
May 10, 2013 at 20:23
Terima Kasih sudah melengkapi artikel ini pak Wayan Kamajaya, tiang sangat senang dapat tambahan ilmu
Rahayu
LikeLike
May 6, 2013 at 13:28
Om Swastiastu
Pengalaman saya setelah berjapa Gayatri
Saya bangun lebih pagi, pikiran merasa lebih tenang, tiada beban , beban yang ada setelah berjapa lagi hilang dengan sendirinya.
ini ada Artikel yang saya baca dari internet, semoga bermanfaat.
MANTRA GAYATRI
Kesaktian dan Keampuhan Mantra Gayatri
Apakah Mantra Gayatri itu?
Mantra Gayatri adalah doa universal yang tercantum dan diabadikan dalam Weda, kitab suci paling purwakala. (Sathya Sai Speaks, X: 1 09)
Mantra Gayatri adalah doa yang dapat diucapkan dengan penuh kerinduan oleh pria dan wanita dari segala bangsa sepanjang masa. Pengulang-ngulangan mantra ini akan mengembangkan (kemampuan) akal budi.
(Sathya Sai Speaks, V: 5 8)
Ucapkanlah Mantra Gayatri
Mantra Gayatri adalah sebagai berikut:
OM BHUUR BHUVAH SVAH
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA DHIIMAHI
DHIYO YO NAH PRACODAYAAT
Siapa yang menemukan mantra Gayatri?
Mantra Gayatri ditemukan oleh Rsi Wiswamitra. Rsi Wiswamitra lah menginisiasi Sri Rama dalam misteri pemujaan Surya melalui mantra Aditya Hrdayam. (Sathya Sai Vahini. hlm. 183-184)
Apa yang dapat dilakukan Rsi Wiswamitra berkat tuah mantra Gayatri?
Mantra Gayatri membuat Rsi Wiswamitra mampu menggunakan berbagai senjata langka yang mematuhi kehendaknya bila mantra itu diucapkan dengan penuh keyakinan. Malalui kesaktian yang diperolehnya dengan cara ini, Wiswamitra dapat menciptakan alam semesta yang sama dengan jagat raya kita ini. (Sathya Sai Vahini, hlm. 184).
Mantra Gayatri ditujukan kepada siapa?
Mantra Gayatri ditujukan kepada energi Surya. (Sathya Sai Vahini, hlm. 183)(Tuhan juga disebut Surya Narayana).
Apakah kekuatan Mantra Gayatri?
Mantra ini mempunyai potensi yang tidak terbatas dan merupakan formula yang penuh vibrasi. Mantra Gayatri mempunyai kekuatan yang luar biasa dan tidak terhingga, kekuatan yang sungguh menakjubkan karena Surya merupakan dewa penguasanya.
(Sathya Sai Vahini, hlm. 184).
Mantra Gayatri terdapat dimana?
Mantra Gayatri terdapat di dalam Weda suci paling kuno yang dimiliki manusia. (Rg Veda III.62:10)
Siapakah Gayatri?
Gayatri adalah ibu Weda. “Gayatri Chandsaam Maathaa”
Siapakah yang diselamatkan oleh Gayatri?
Gayatri menyelamatkan orang yang mengucapkannya.
Gaayantham thraayathe iti Gayatri.
Di manakah Gayatri berada?
Gayatri berada di mana pun mantra itu diucapkan.
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 235)
Apakah ketiga nama Gayatri?
Gayatri mempunyai tiga nama: Gayatri, Saavitri, Saraswati. Ketiganya ada dalam diri setiap manusia. Gayatri adalah penguasa indera. Saavitri adalah penguasa prana ‘daya hidup atau tenaga hayati’. Saavitri menandakan kebenaran. Saraswati adalah aspek Tuhan yang menguasai kemampuan bicara. Ketiganya melambangkan kemurnian dalam pikiran, perkataan dan perbuatan (trikarana suddhi)
(Sanata Sarathi, September 1995, hlm. 235) dan lihat juga pertanyaan nomor 30.
(Gayatri, Saavitri, dan Saraswati akan bersemayam dalam diri manusia yang melaksanakan kemurnian serta keselarasan dalam pikiran, perkataan, serta perbuatannya)
Mantra Gayatri ditujukan kepada siapa?
Mantra Gayatri ditujukan kepada Tuhan yang imanen transenden (Tuhan yang berada dalam kesadaran segala makhluk dan segala sesuatu, tetapi juga melampaui sesuatu).
Apakah nama yang diberikan untuk Tuhan yang imanem dan transenden?
Tuhan yang imanem dan transenden disebut Savita.
Apakah arti savita
Savita berarti ‘yang merupakan asal segala sesuatu’.
Mantra Gayatri dapat dianggap memiliki berapa bagian?
Mantra Gayatri dapat dianggap memili tiga bagian. Mantra ini mempunya ketiga unsur yang terdapat dalam pemujaan Tuhan yaitu: pujian, meditasi, dan doa. Kesembilan huruf yang pertama menunjukkan sifat-sifat Tuhan yaitu:
OM BHUUR BHUVAH SVAH
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA
DHIIMAHI berkaitan dengan meditasi
DHIYO YO NAH PRACODAYAAT
merupakan permohonan kepada Tuhan agar menganugerahkan segala kekuatan dan kemampuan kepada kita.
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236)
Ketiga bagian ini juga dapat digambarkan sebagai apa?
Ketiga bagian ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut:
Pujian kepada Savita. Mula-mula Tuhan dipuja puji.
Meditasi pada Savita. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan Khidmat.
Doa kepada Savita. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita.
Mantra Gayatri dianggap sebagai apa?
Mantra Gayatri dianggap sebagai intisari ajaran Weda. (Weda sara).
Apakah yang dikembangkan oleh Mantra Gayatri?
Mengidungkan Mantra Gayatri membentuk, mengembangkan dan mempertajam kemampuan akal budi manusia.
Apakah manfaat lain yang diperoleh orang mengucapkan Mantra Gayatri?
Orang yang mengucapkan Mantra Gayatri secara teratur dengan penuh keyakinan akan memperoleh faedah seperti berikut:
Mantra Gayatri membebaskannya dari berbagai penyakit (Sarva roga nivaarini Gayatri).
Mantra Gayatri menangkis atau mencegah segala kesengsaraan. (Sarva duhkha parivarini Gayatri).
Mantra Gayatri merupakan pengabul segala keinginan (Sarva vaancha phalasri Gayatri).
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236).
Apa yang dianugerahkan mantra Gayatri kepada orang yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan?
Mantra Gayatri menganugerahkan segala hal yang bermanfaat kepada orang yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan.
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236).
Apakah manfaat lain yang diperoleh dengan mengucapkan mantra Gayatri?
Bila mantra Gayatri diucapkan (secara teratur dengan penuh keyakinan), berbagai jenis kesaktian yang timbul dalam diri orang tersebut. Karena itu mantra Gayatri tidak boleh diperlakukan sembarangan.
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236). Lihat juga pertanyaan no. 30.
Apakah kebenaran?
Kebenaran adalah hal yang berlaku sepanjang masa: dahulu, sekarang, dan kelak. Kebenaran itu adalah Mantra Gayatri.
(Sanatana Sarathi, September 1995. hlm. 236)
Apakah yang secara tidak langsung dinyatakan oleh Mantra Gayatri?
Secara tidak langsung Mantra Gayatri menyatakan kebenaran empat maha vakya pernyataan agung atau empat pernyataan inti yang tertera dalam empat Weda.
Apakah keempat maha vakya tersebut?
PRAJNAM BRAHMA: Kesadaran ialah Brahman.
(dari Aitareya Upanisad dalam Rg Veda)
AHAM BRAHMA ASMI: Aku adalah Brahman.
(dari brhadaranyaka Upanisad dalam Yajur Veda)
TAT TWAM ASI: Kamu adalah itu.
(dari Chandogya Upanisad dalam Sama Veda)
AYAM ATMA BRAHMA: Sang Aku ini adalah Brahman.
(dari Mandukya Upanisad dalam Atharva Veda).
Bilakah sebaiknya kita mengucapkan Mantra Gayatri?
Mantra Gayatri sebaiknya diucapkan pada waktu subuh, tengah hari dan senja.
Waktu-waktu tersebut dikenal sebagai apa?
Saat-saat tersebut juga dikenal sebagai sandhya kaalam yaitu pertemuan antara malam dan pagi, pagi dan sore, serta sore dan malam. Waktu-waktu tersebut bermanfaat untuk latihan rohani.
Apakah kita harus terikat pada periode waktu tersebut bila akan mengucapkan Gayatri?
Tidak, kita tidak perlu terikat oleh ketiga periode tersebut akan mengucapkan Mantra Gayatri.
Jadi, bilakah kita dapat mengucapkan Mantra Gayatri?
Mantra Gayatri dapat diucapkan kapan saja dan dimana saja.
Apa yang harus diusahakan dan dijaga sepanjang waktu oleh orang yang mengucapkan Mantra Gayatri?
Orang yang mengucapkan Mantra Gayatri harus menjaga agar hatinya selalu murni. Bhagavan memerintahkan agar:
Kita tidak memperlakukan Mantra Gayatri secara sembarangan (pertanyaan no: 92), dan
Hati kita harus selalu murni.
Karena itu, kita harus mematuhi, dan melaksanakan ajaran Bhagavan secara mutlak. Ajaran ini dapat diperoleh dalam Wacana Musim Panas 1990. Singkatnya sebagai berikut:
Ucapkan kebenaran. Berilah nilai pada perkataanmu. Kebenaran merupakan jiwa suatu perkataan.
Laksanakan kebajikan. Bagaimana caranya? Dengan mengembangkan Trikarana Suddhi. (pertanyaan no. 12).
Kemurnian dan keselarasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Jangan berpikir yang buruk, Pikirkan hal yang baik.
Jangan melihat yang buruk, Lihatlah yang baik.
Jangan mendengarkan yang buruk, Dengarkan hal yang baik.
Jangan berbicara yang buruk, Bicarakan hal yang baik.
Jangan melakukan yang buruk, Lakukan hal yang baik.
Laksanakan petunjuk Bhagavan sepanjang waktu.
Selalu menolong jangan pernah menyakiti.
Persembahkan segala kegiatanmu kepada Tuhan tanpa mempedulikan hasilnya, dan tanpa perasaan keliru menganggap dirimu sebagai pelakunya.
Apakah nasehat Bhagavan kepada kaum muda?
Bhagavan menasehati kaum muda agar mereka mengucapkan mantra Gayatri pada waktu mandi.
Mengapa Bhagavan menyarankan hal ini?
Bhagavan berkata bahwa bila kita mandi, kita membersihkan tubuh kita. Karena itu, kita harus menggunakan kesempatan ini untuk sekaligus juga membersihkan pikiran budi kita.
Pada kesempatan apa lagi Bhagavan menyarankan agar kita mengucapkan Mantra Gayatri?
Bhagavan menyarankan agar kita mengucapkan Mantra Gayatri:
Sebelum makan
Pada waktu bangun tidur
Pada waktu akan tidur.
Setelah mengucapkan Mantra Gayatri, apa yang harus kita ucapkan?
Setelah selesai mengucapkan Mantra Gayatri kita harus mengucapkan santih tiga kali.
Mengapa kita harus mengulang santih tiga kali setelah mengucapkan Mantra Gayatri?
Kita harus mengulang santih untuk memberikan kedamaian batin pada tiga hal dalam diri kita: badan, pikiran, dan jiwa.
Bhagavan mengajarkan mantra Gayatri dan artinya kepada Sri E. B. Fanibunda. Apakah pokok-pokok penting dalam ajaran Bhagavan?
Ajaran Bhagavan kepada Sri E. B. Fanibunda dituliskan dalam bukunya Vision of the Divine (hlm. 79-80). Pokok-pokok utamanya adalah sebagai berikut.
Bila Mantra Gayatri tidak diucapkan dengan benar, mantra itu menimbulkan efek sebaliknya, menyelubungi orang bersangkutan dengan kegelapan. Tetapi bila mengucapkannya dengan kasih, Tuhan akan menerimanya.
Baba menasehatkan agar setiap kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak tergesa-gesa.
Gayatri berada pada landasan Weda dan pantas disebut Weda Mata ‘Ibu Weda’
Mantra Gayatri meresapi segala sesuatu di seluruh alam semesta.
Gayatri memelihara, melindungi, dan menyelamatkan orang yang mengucapkannya dari kematian.
Mantra Gayatri merupakan doa universal yang memohon kejernihan akan budi agar kebenaran dapat tercermin di dalamnya tanpa penyimpangan.
Bhagavan telah menyatakan bahwa Mantra Gayatri dapat diucapkan oleh pria dan wanita dari segala bangsa dan kepercayaan. Doa ini memohon pada kekuatan mulia yang meresapi Surya dan dan ketiga alam, agar menggugah, membangkitkan, dan menguatkan kecerdasan sehingga dapat membimbing kita menuju sukses, melalui sadhana yang intensif. (Lihat juga Sathya Sai Speak III: 242).
Hati kita perlu dibersihkan tiga kali sehari pada waktu fajar, siang dan sore. Selain saat-saat tersebut, Bhagavan telah menyatakan bahwa Mantra Gayatri dapat diulang-ulang di mana saja dan kapan saja, termasuk pada malam hari.
Mantra Gayatri sama artinya dengan ketuhanan, karena itu harus diucapkan dengan rendah hati, penuh hormat, keyakinan dan kasih kepada mantra tersebut.
Weda merupakan napas Tuhan dan Mantra Gayatri adalah landasan Weda.
Bhagavan adalah Wedapurusa dan karena itu merupakan sumber tertinggi yang paling dapat dipercaya mengenai Weda.
Kasih dan hormat pada Mantra Gayatri dengan keyakinan pada hasil yang dijanjikannya jauh lebih penting daripada sekedar pengulang-ngulangan secara mekanis dengan pikiran melantur ke mana-mana.
Doa ini ditujukan kepada Tuhan sebagai Ibu. Oh, Ibu Jagat Raya, hati kami penuh kegelapan. Mohon lenyapkan kegelapan ini dan terangilah hati kami.
Keyakinan penuh pada kesaktian dan keampuhan Mantra Gayatri hanya dapat timbul bila sadhaka telah mengembangkan semangat, hormat dan kasih kepada mantra ini hingga tingkat tertentu.
Semakin sering seseorang mengucapkan Mantra Gayatri se-makin besar manfaat yang diperolehnya. (pertanyaan no. 47)
Bagaimana manusia menyalahkan hidupnya?
Manusia lupa pada sifatnya yang sejati karena kelekatan pada tubuh. Kesenangan tubuh dijadikannya tujuan hidup, ia melibatkan dirinya sendiri ke dalam kesengsaraan. Tubuh seperti mobil dan atma pengemudinya. Manusia melupakan perannya yang sesungguhnya sebagai pengemudi dan tubuh yang sebenarnya hanya kendaraan dianggap sebagai diri sejati. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233, 234)
Bagaimana kehidupan manusia yang seharusnya?
Kehidupan manusia harus merupakan rangkaian pengorbanan yang tiada putusnya: yang rendah demi yang lebih luhur, atau yang kecil demi yang lebih luas.
Apa yang tidak dapat dilihat oleh kedua mata kita?
Kedua mata kita dipusatkan pada dunia obyektif dan tariknya yang fana. Karena itu mereka tidak dapat melihat keindahan dan keagungan alam jiwa.
Untuk tujuan apakah Mantra Gayatri diberikan kepada kita?
Mantra Gayatri diberikan sebagai mata ketiga (cakra ajna) untuk mengungkapkan pandangan batin kepada kita. Dengan mengembangkan pandangan batin ini kita dapat menyadari Brahman. (pertanyaan no. 46)
Mengapa kita harus menjaga Mantra Gayatri sepanjang hidup kita?
Mantra Gayatri merupakan harta yang sangat berharga karena itu kita harus menjaganya sepanjang hidup kita. Kita harus belajar mengucapkan dan mengidungkan mantra Gayatri secara benar dan tepat seperti yang diajarkan Bhagavan. (Bhagavan telah mengajarkan cara mengucapkan kalimat serta lagu mantra Gayatri dan wacana tersebut direkam dalam Sathya Sai Bhajanavali, kaset no. 14, yang dijual di toko Prasanthi Nilayam. Kaset tersebut berjudul Bhagavan Speaks on Gayatri at Upanayam Ceremony on 17-3-1983 at Prasanthi Nilayam).
Apakah yang seharusnya tidak pernah kita hentikan?
Seharusnya kita tidak pernah menghentikan Mantra Gayatri. Dengan kata lain, kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sekurang-kurangnya beberapa kali sehari dengan hati yang murni.
Apa yang boleh kita hentikan?
Kita boleh menghentikan atau mengesampingkan mantra apa saja lainnya, tetapi jangan sampai kita menghentikan mantra Gayatri sepanjang hidup kita.
Manfaat apa yang dapat kita peroleh dengan mengucapkan Mantra Gayatri beberapa kali sehari dengan hati yang murni?
Mantra Gayatri akan melindungi kita dari mara bahaya dimana pun kita berada:
Di dalam bus atau mobil,
Di dalam kereta api atau pesawat terbang,
Di pasar atau di jalan.
Apa yang telah diketemukan orang-orang barat mengenai Gayatri?
Para ilmuwan barat telah menemukan bahwa bila mantra Gayatri diucapkan dengan aksen yang benar seperti yang digariskan dalam Weda, lingkungan sekitarnya tampak diterangi oleh vibrasi yang ditimbulkan oleh mantra tersebut. Bhagavan memberitahu kita, “Suara mantra sama nilainya dengan artinya.” Sadhana, the Inwar Path, 90, Prasanthi Nilayam. Juga Sathya Sai Speaks III: 242. (Karena itu, kita harus belajar mengucapkan mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagavan).
(Mantra Gayatri yang diucapkan oleh Bhagavan diulang 3 kali pada akhir acara kidung suci di Barnes Place No. 22, Colombo 7. Disarankan agar jangan mempelajari pengucapannya dari guru-guru lain).
Manfaat spiritual apa yang akan kita peroleh dengan mengucapkan Mantra Gayatri?
Cahaya Brahman (Brahmaprakasa) akan turun pada kita, menerangi akal budi dan jalan spiritual kita, bila kita mengucapkan Mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagavan.
Pada waktu mengucapkan Mantra Gayatri sebaiknya kita mengikuti petunjuk yang diberikan Sri Krsna kepada Arjuna dalam Bhagavad Gita 5.77. “Menutup semua indera memusatkan perhatian di antara kedua alis……”
Berapa seringkah kita mengucapkan Mantra Gayatri?
Bhagavan telah mengatakan bahwa kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sesering mungkin. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 238). Lihat juga pertanyaan 36 butir 14. “Semakin sering seorang mengucapkan Mantra Gayatri, semakin banyak manfaat yang diperolehnya”. Sebaiknya kita mengucapkan Mantra Gayatri sekurang-kurangnya 108 kali (satu japa mala) setiap pagi. Ini hanya memakan waktu 15 menit. Mereka yang memilih mengucapkan Mantra Gayatri sebagai latihan rohaninya, dapat mengucapkan 3 atau 5 japa mala setiap pagi dan melakukan jumlah yang sama atau kurang pada sore hari. Mengucapkan 10 mala (2 1/2 jam) setiap Minggu pagi dan hari-hari libur bukannya tidak mungkin bagi sadhakan yang serius.
Gayatri Purascharana dilakukan dengan japa 10 mala setiap pagi selama 24 atau 40 hari tanpa henti. Agar dapat menyerap kekuatan mantra, hidup yang murni dan diet yang satwik sangat penting.
Jika kita mengucapkan mantra Gayatri sambil mandi atau sebelum makan, apa hasilnya?
Bila kita mengucapkan Mantra Gayatri pada waktu mandi, mandi kita menjadi suci. Jika kita mengucapkannya sebelum makan, makanan kita menjadi persembahan bagi Tuhan. Kita harus mengembangkan bhakti yang tulus kepada Tuhan, yang timbul dari lubuk hati kita. (Sanatana Sarathi September 1995, hlm. 238).
Siapakah Gayatri?
Gayatri adalah Anna Purna, Tuhan sebagai Ibu Jagat Raya, kekuatan Tuhan yang menjiwai segala kehidupan.
Gayatri dilukiskan dengan lima wajah. Apakah wajah itu?
Kelima wajah Gayatri adalah sebagai berikut:
OM atau Pranawa merupakan wajah pertama. Prinsip pranawa mewakili 8 bentuk kekayaan yang berbeda (asta aiswarya)
BHUUR BHUVAH SVAH merupakan wajah kedua.
TAT SAVITUR VARENYAM merupakan wajah ketiga.
BHARGO DEVASYA DHIIMAHI merupakan wajah keempat.
DHIYO YO NAH PRACODAYAAT merupakan wajah kelima.
Kelima aspek mantra Gayatri ini berada dalam setiap manusia manusia (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm 23) lihat juga pertanyaan No. 12.
Mengapa kita harus melakukan japa Mantra Gayatri tanpa henti?
Kita harus melakukan japa Gayatri tanpa henti karena:
Mantra Gayatri akan melindungi kita dari bahaya di mana pun kita berada, entah di dalam bus, mobil, kereta api, pesawat terbang, di pasar atau pun di jalan.
Brahmaprakasa ‘cahaya Brahman’ akan turun kepada kita dan menerangi jalan spiritual kita bila kita mengucapkan mantra Gayatri.
Bagaimana Mantra Gayatri melindungi kita?
Mantra Gayatri melindungi kita karena Gayatri adalah Annapurna, Ibu Jagat Raya, kekuatan yang menjiwai segala kehidupan. Bila kita dilindungi Annapurna, Tuhan sebagai Ibu, kita tidak perlu menangis untuk pangan atau papan. (Karena itu, kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sesering mungkin. Semakin banyak kita mengucapkan Mantra Gayatri, semakin besar manfaatnya bagi kita. (Lihat pertanyaa no. 47).
Selain perlindungan yang kita peroleh dengan Mantra Gayatri, adakah perlindungan lain yang kita perlukan?
Tidak. Bhagavan memberitahu kita bahwa Mantra Gayatri cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya.
(Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 237).
Mengapa Mantra Gayatri saja sudah cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya?
Mantra Gayatri cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya karena seperti yang diberitahukan Bhagavan kepada kita, mantra ini mengandung segenap kekuatan Tuhan.
Manfaat apa yang diperoleh para pelajar dan mahasiswa bila mengucapkan Mantra Gayatri?
Pada upacara upanayam yang diselenggarakan di Prasanthi Nilayam pada tanggal 17-3-1983 (kaset Bhjanavali No: 14), Bhagavan memberitahu para pelajar dan mahasiswa sebagai berikut:
Kalian boleh mengucapkan atau tidak mengucapkan mantra lain, tetapi ingatlah, dengan mengucapkan Mantra Gayatri manfaatnya dapat dilihat. Dengan terus menerus mengucapkan Mantra Gayatri, engkau sendiri akan mencapai keadaan pemenuhan, suatu perasaan bahwa engkau telah mencapai sesuatu.
Tetapi ada makna yang lebih mendalam mengapa Mantra Gayatri diberikan kepada anak-anak kecil. Dalam mantra ini terdapat kata penutup, “DHIYO YO NAH PRACODAYAAT,”. Artinya begini, sebelum engkau diberi mantra ini, secara intelektual engkau terbelakang, secara mental engkau agak malas, dan engkau memiliki beberapa sifat negatif. Tetapi setelah engkau diberi mantra ini, akal budimu menjadi lebih tajam, engkau menjadi lebih giat, lebih bersemangat, dan tentu saja memperoleh syarat untuk memperoleh nilai yang lebih baik, peringkat yang lebih baik, dan kelas-kelas utama.
Mulai besok semoga anak-anak ini, karena mengucapkan mantra ini pada pagi dan sore hari, diberkati dengan ketajaman akal budi yang langka yang mempengaruhi peruntungannya dan akan menentukan nasib mereka. Mereka akan mencapai pendidikan yang tinggi. Mereka akan menjadi warga negara yang teladan sehingga masa depan negeri ini akan aman di tangan mereka. Dalam wejangan di Mandir Prasanthi pada tanggal 23-8-1995 Bhagavan berkata, “Mantra Gayatri merupakan hal yang paling dibutuhkan kaum muda karena (doa itu) menjamin masa depan yang cerah dan memberi harapan bagi mereka.” (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233-238).
Catatan: Bila tidak dituliskan sumbernya, jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas diambil dari
Sri Sathya Sai Speaks jilid X hlm. 109, 110, dan dari Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233-238.
Titik Pusat MEDITASI.
Salah satu fungsi meditasi ini adalah untuk membuka chakra-chakra yang terdapat dalam lapisan kosmik tubuh kita ini, selain fungsi yang lain, seperti kesehatan, ketenangan dan lain-lain. Untuk bisa mempraktekkan teknik meditasi di dalam kehidupan sehari-hari maka terlebih dahulu anda harus diberi tuntunan khusus dalam jenis meditasi ini. Untuk itu seorang Guru atau pelatih yang ditunjuk bisa diminta untuk menuntun anda dalam praktek meditasi lima point ini, paling tidak untuk pertama kali saja. Setelah itu barulah anda bisa mempraktekkan meditasi ini secara sendiri-sendiri di rumah. Adapun teknik sebagai berikut:
Pusatkan pikiran di ujung tulang ekor (Muladhara Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM di dalam hati.
Pusatkan pikiran anda di titik pusar (Manipura Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dan ucapkan dalam hati anda.
Pusatkan pikiran anda di pusat hati (Anahatha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda.
Pusatkan pikiran di tenggorokan (Visuddha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda.
Pusatkan pikiran anda di tengah-tengah kening antara kedua alis (Ajna Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dalam hati anda.
Proses berikutnya adalah bergerak turun, ucapkan AUM sekali lagi di tengah-tengah kening antara dua alis (Ajna Chakra).
Pusatkan pikiran di tenggorokan (Visuddha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda.
Pusatkan pikiran anda di pusat hati (Anahatha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda.
Pusatkan pikiran anda di titik pusar (Manipura Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dan ucapkan dalam hati anda.
Pusatkan pikiran di ujung tulang ekor (Muladhara Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM di dalam hati.
Saya yakin kalau kita rajin melakukan meditasi, di dalam pekerjaan apapun pasti kita bisa melakukanya dengan sangat baik karena konsentrasi kita sudah di latih, hati kita bisa lebih tenang dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita lakukan.
LikeLike
May 10, 2013 at 20:25
Terima Kasih pak Wayan Kamajaya….tambahan ilmunya….sangat bermanfaat bagi saya…..dan semoga bagi para pembaca web dan artikel ini. Kebetulan saya juga menggunakan Gayatri Mantra sebagai media saya dalam Meditasi dan berjapa
Rahayu
LikeLike
June 24, 2013 at 08:43
Sama sama pak.
saya sangat senang bisa membagikan ajaran Dharma yang pernah saya baca dan lihat di internet juga kepada rekan umat sudharma.
LikeLike
June 24, 2013 at 08:59
Suksma atas Shareingnya pak
LikeLike
June 24, 2013 at 08:52
Urutan Berjapa gayatri & Sembahyang
1. Om ( 21X)
2. Mantra Guru ( 1X )
Gurur brahma gurur vishnu, Gurur devo mahesvara,
Gurur saksat param brahma, Tasmahi sri gurave namah.
3. Mantra Permulan (1X)
Om Sri Gurubyo Namaha Hari om
Gananam Tvam Ganapati Gum Havamahe
Kavim Kavinam Upamasra Varstanam
Jeysta Rajam Brahmanam Brahmanaspata Ana
Srenva Notibi Seda Sadana Prano Devi Saraswati
Vajibir Vajini Vati Dinama Vrytyayavatu
Ganeshaya Namaha, Saraswatiya Namaha
Sri Gurubyo Namaha Hari Om
4. Trisandhya ( Pagi Siang Sore )1X
5. Gayati Universal ( 3,9,11,21,36,54,108)X ( pilih salah satu )
Om Bhur Bhuvah Svah
Tat Savitur varenyem
Bhargo devasya dhimahi
Dhiyo yonah pracodayat
Masing masing 3kali
6.Gayatri Brahma
Om Paramesvara ya vidmahe
Paratatva ya dhimahi
Tanno brahma pracodayat
(Semoga hamba mewujudkan Brahma tertinggi, bimbinglah hamba bermeditasi pada prinsip
kebathinan dan semoga Brahma mencerahi hamba.)
7. Gayatri Wisnu
Om Narayana ya vidmahe
Vasudeva ya dhimahi Tanno visnu pracodayat
(Semoga hamba mewujudkan Narayana pemimpin Surgawi, bimbinglah hamba bermeditasi pada
roh yang bersemayan di semua mahluk, semoga Sri Wisnu mencerahi kami.)
8. Gayatri Siwa
Om Tat puruṣha ya Vidmahe, Mahadeva ya Dhimahi, Tanno Rudrah Prachodayat
9. Gayatri Agni ( Sore hari )
Om maha jwalaya vidmahe, agni devaya dhimahi, Tanno agni pracodayat.
10. Gayatri Surya ( Pagi hari )
Om Sribhaskara ya vidmahe, Sai dewa ya dhimahi, Tanno surya pracodayat.
11. Gayatri Ganesa
Om Ekadanta ya vidmahe, Vaktratunda ya dhimahi, Tanno dantih pracodayat.
(Semoga kita mewujudkan Sri Ganesa; tuntunlah hamba bermeditasi pada Dewa berkepala Gajah,
yang melepaskan segala rintangan; Semoga Dewa yang bergading satu menerangi hamba )
12. Gayatri Saraswati
Om Vag devyai ca vidmahe, Kamaprada ya dhimahi ,Tanno devi sarasvati
pracodayat
13. Gayatri Lakmi
Om Mahalaksmi ca vidmahe, Om Mahalaksmi ca vidmahe, Tanno laksmi
pracodayat
14. Gayatri Yama
Om Surya puthraya Vidhmahe, Maha Kalaya Dhimahi, Thanno Yama
Prachodayath
15. Gayatri Pertiwi
Om Prthivi devyai ca vidmahe Sahasramurta ya dhimahi Tanno perthivi pracodayat
Ini ada mantra gyatri yang diberikan olh guru rohani saya , mungkin tergantung dari keyakinan masing amsing untuk memilih mantra gaytri, sekedar untuk nambah wawasan saja, karena saya sendiri belum mempratekkannya semua, hanya sampai gayatri universal saja.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
June 24, 2013 at 09:02
Inggih suksma…..hal serupa juga tiang lakukan dengan keluarga setiap hari. Krn sy juga yakin bahwa gayatri mantra adalah inti dr mantra2….
Dan diakhir puja sy isi dengan meditasi, lalu ditutup dengan Purna Puja dan Santih Puja
Suksma pak
LikeLike
August 19, 2018 at 22:10
Hi you have a greate site It was very easy to post all the best
https://polldaddy.com/js/rating/rating.js
https://polldaddy.com/js/rating/rating.js
LikeLike
August 19, 2018 at 21:16
Thanks for visiting my blog
LikeLike